0
5 Fakta Menarik Tentang Baterai Smartphone - Sebagai pengguna smartphone Android , kita tentunya dituntut untuk mengetahui seluk beluk dari smartphone supaya dapat menggunakannya secara maksimal. Demikian halnya untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Nah , salah satu bab dari smartphone yang seringkali jarang diperhatikan yakni baterai.

Banyak pengguna smartphone Android yang tidak mempunyai pengetahuan yang memadai perihal baterai. Meski terkesan sepele hal tersebut dapat membuat baterai yang tertanam di smartphone cepat mengalami kerusakan bahkan membahayakan pengguna , ketika meledak misalnya. Untuk menghindari hal-hal itu , terdapat beberapa fakta penting seputar baterai Android yang wajib diketahui oleh pemilik smartphone supaya tidak pernah menyesal.

Berikut yakni 5 Fakta Menarik Tentang Baterai Smartphone :

1. Baterai tidak akan pernah terisi penuh


Ketika Anda simpulan melaksanakan pengisian daya smartphone Android , pasti akan terlihat indikator atau presentase yang menyatakan bila baterai telah terisi penuh alias mencapai 100 persen. Namun , hal itu ternyata hanya tipuan saja. Ya , hampir semua baterai smartphone sejatinya tidak akan pernah mencapai daya 100 persen setelah Anda men-chargenya. Daya paling besar yang diatur untuk dapat ditampung dalam sebuah baterai nyatanya hanya hingga angka 80 persen saja.

Hal itu perlu dilakukan oleh setiap produsen baterai supaya produk mereka dapat terus stabil dan tidak mudah rusak. Apabila baterai diatur dapat menampung daya hingga 100 persen , terdapat kemungkinan baterai tersebut kelak dapat rusak atau bahkan meledak jikalau overcharge. Oleh karena itu , ada baiknya Anda tidak memaksa baterai terus diisi dayanya supaya si baterai tidak cepat rusak.

2. Isi ulang daya sebelum baterai benar-benar habis


Lupakan segala ajuan yang menyatakan Anda harus mengisi daya gres ketika indikator baterai smartphone hingga di titik kritis alias di bawah 15 persen atau bahkan 10 persen. Semua itu salah. Baterai smartphone kebanyakan yakni baterai berjenis Lithium-ion yang justru bisa menghasilkan performa maksimalnya ketika dayanya mencapai 50 persen.

Oleh alasannya itu , Anda bisa pribadi mengisi dayanya ketika indikator baterai menunjukkan 30 persen misalnya. Mengisi baterai dari daya paling rendah secara terus menerus , misalnya di bawah 10 persen justru dapat merusak baterai dan mengurangi umur alias masa pakainya. Akan tetapi , Anda pun tidak harus mengisis dayanya sepanjang waktu karena baterai Lithium-ion dapat mengalami overheat alias kepanasan yang dapat membuatnya meledak.

3. Baterai atau charger murah itu berbahaya


Apakah baterai Anda sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan menyerupai mudah drop dayanya atau menggelembung? Nah , jikalau hal itu terjadi Anda harus menggantinya dengan yang baru. Tetapi , Anda tidak boleh asal membeli baterai gres yang biasanya dijual dengan harga murah di pasaran. Mengapa? Mayoritas baterai yang diproduksi selain pabrikan aslinya tidak dilengkapi dengan sistem keamanan yang sesuai standar.

Banyak kasus-kasus baterai meledak yang ternyata bermula dari baterai dengan harga murah. Hal ini juga berlaku pada charger alias alat pengisi daya Anda. Charger murah pun banyak yang tidak memperlihatkan sistem pinjaman di dalamnya , sehingga seringkali memperlihatkan energi listrik yang berlebih di baterai Anda. Ujung-ujungnya bukan smartphone kembali terisi penuh tapi baterai Anda mengalami kerusakan bahkan meledak.

4. Baterai tidak akan cepat habis gara-gara banyak membuka aplikasi


Bagi yang doyan menggunakan smartphone untuk acara multitasking pasti sering mengeluhkan daya baterai yang cepat habis. Oleh karena itu mereka biasanya pribadi menutup aplikasi yang dijalankan ketika tidak diharapkan , termasuk memasang aplikasi pengelola baterai.

Sebenarnya hal itu tidak perlu , alasannya sistem operasi Android selangkah di depan dengan kemampuan pengelolaan baterai sendiri. Misalnya , sistem akan secara menutup aplikasi yang terbuka selang beberapa detik setelah Anda berpindah ke aplikasi lain. Kebanyakan acara multitasking hanya besar lengan berkuasa pada memori RAM yang dapat membuat smartphone agak lemot.

5. Wallpaper animasi , Wi-Fi , hingga GPS tidak besar lengan berkuasa pada baterai


Banyak orang yang menyarankan pengguna smartphone Android supaya tidak memasang wallpaper gerak atau animasi di smartphone supaya baterai tidak cepat habis. Begitu pula dengan fitur konektivitas lain menyerupai Wi-Fi , GPS , dan Bluetooth. Perlu diketahui jikalau wallpaper animasi hanya besar lengan berkuasa terhadap pemakaian day baterai sekitar 2 persen saja. Sementara Wi-Fi , GPS , dan Bluetooth tidak memakan daya baterai ketika diaktifkan.

Yang sejatinya menguras daya baterai Anda yakni banyaknya aplikasi yang sengaja Anda atur berjalan di latar belakang , termasuk aplikasi yang mempunyai fitur pop up notifikasi layaknya WhatsApp , BBM , atau jejaring sosial lainnya. Oleh karena itu jangan takut menghidupkan Wi-Fi untuk terkoneksi dengan internet. Cara ini justru dapat membuat Anda menghemat paket data yang Anda miliki.

Posting Komentar

 
Top