0

Pendiri Microsoft , Bill Gates , tak ragu minum air hasil olahan kotoran manusia. "Ini yakni air!" kata orang terkaya di dunia itu.

Lima menit sebelumnya , air itu masih berbentuk limbah kotoran insan yang dikumpulkan dari sebuah toilet umum.

Sebagaimana dilaporkan Wired dan dikutip KompasTekno , Rabu (8/1/2015) , transformasi limbah kotoran insan menjadi air layak minum itu berkat OmniProcessor , sebuah alat pengolahan limbah pabrik dengan harga murah.

Alat ini didesain oleh perusahaan bioenergi Janicky yang didukung "Bill and Melinda Gates Foundation". Prototipe OmniProcessor telah didistribusi ke Washington , AS , dan rencananya akan disebar ke India , Afrika , dan negara-negara berkembang lainnya.

Sejak 2005 , Gates bersama dengan yayasannya sudah menaruh perhatian terhadap sistem sanitasi berbasis teknologi. Perhatian itu didasari fakta bahwa 40 persen dari populasi global , atau 2 ,5 miliar orang , masih membuang tinja sembarangan atau dapat dikatakan tidak menjalani hidup bersih.

Akibat tak langsungnya , 1 ,5 miliar anak meninggal setiap tahun sebab mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi dengan lingkungan kotor. Khususnya di negara-negara berkembang , setengah dari jumlah pasien rumah sakit dirawat sebab dilema sanitasi.

Menurut Gates , OmniProcessor dapat menjadi balasan dari masalah-masalah sanitasi yang terjadi. Alat yang merupakan campuran inovatif listrik tenaga uap dan penyaringan air ini dapat mengonversi limbah sampai 14 ton menjadi air layak minum dan listrik setiap harinya.

Alat ini dibanderol dengan harga 1 ,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 19 miliar untuk kemampuannya mengolah kotoran 100.000 orang.

Posting Komentar

 
Top